First, kita simak dulu penggalan syair kuno india berikut ini,
Gurkha,
menerbangkan sebuah vimana yang cepat dan kuat
melemparkan sebuah senjata
berisikan seluruh kekuatan alam semesta
Sebuah tiang api dan asap raksasa
Seterang ribuan matahari
Naik Bercahaya…
Sebuah Ledakan Dahsyat
Dengan hembusan awan asap yang besar…
…gumpalan awan asap
Melayang di udara setelah ledakan itu
membentuk sebuah lingaran yang meluas
seperti payung raksasa…
..itu adalah sebuah senjata asing,
sebuah halilintar besi,
Pembawa kematian yang amat besar,
Yang meluluh lantakkan, dan menghancur leburkan
Seluruh ras Vrishnis dan Andhakas.
…Mayat-mayatnya sangat hangus
Sehingga tak dapat dikenali.
Rambut dan kuku mereka rontok;
Jambangan dan pot-pot pecah tanpa sebab yang jelas,
Burung-burung berubah menjadi putih.
Setelah beberapa saat
Seluruh makanan telah terinfeksi…
…untuk lari dari api ini
Para tentara menyeburkan diri mereka ke sungai
Untuk mencuci diri dan perlengkapan mereka.
Versi kuno Mahabarata (6500 S.M)
(dengan terjemahan seadanya dari Bhs.Inggris)
Syair tersebut menggambarkan penggunaan sebuah senjata yang maha dahsyat nya, yang ledakan nya membuat awan seperti payung, membawa kematian, dan wabah yang mengerikan terhadap lingkungan setelah ledakan senjata tersebut, “sangat menggambarkan efek sebuah nuklir” . Melanjutkan masalah reaktor nuklir yang ada di OKLO rep.Gabon, ada lagi bukti yang mengindikasikan terjadinya peperangan nuklir jaman dulu terutama di India. Bukti-bukti di Mohenjo Daro, kota kuno di India.
Saat dilakukan penggalian di kota Mohenjo Daro sampai pada bagian jalanan kota, para penggali menemukan banyak kerangka manusia bergelimpangan di jalanan kota itu, kerangka-kerangka itu nampak ada yang saling berpelukan atau berpegangan tangan dan berhamburan dijalanan, seakan-akan sebuah kejadian yang sangat mengerikan terjadi begitu saja secara mendadak, sehingga jenazah mereka berserakan di jalanan kota itu.
Kerangka-kerangka tersebut berusia ribuan tahun, apa yang menyebabkan kejadian mengerikan itu? Dan mengapa jasad mereka masih tergeletak utuh? tidak dimakan oleh hewan-hewan liar? Lebih jauh lagi, tidak nampak sama sekali penyebab kematian dengan kekerasan pada jenazah-jenazah itu.
Setelah dilakukan penelitian, ternyata kerangka-kerangka tersebut termasuk kerangka yang paling tercemar radioaktif yang pernah ditemukan, dibandingkan dengan kerangka korban bom Hiroshima, Bahkan seorang peneliti dari soviet, menemukan kerangka yang tercemar radioaktif 50 level lebih tinggi dari normal.
Di beberapa kota kuno lain, juga ditemukan tanda-tanda seperti demikian. Misalnya, di sebuah kota yang terletak antara Sungai Gangga dan Gunung Rajmahal, disana nampaknya seperti telah diterpa oleh panas yang amat sangat tinggi dan intensif, sehingga tembok bagunan dan fondasinya yang terbuat dari tanah dan tanah liat, meleleh dan bersatu (FUSED).
Dan karena samasekali tidak ada bekas-bekas gejala vulkanis, baik di Mohenjo Daro, maupun di kota-kota lainnya, maka sumber panas yang intens dan bisa melelehkan tanah liat itu, hanya bisa dijelaskan oleh adanya sebuah ledakan atom (nuklir) atau dengan adanya senjata lain yang tidak diketahui,
dan kota2 itu pun tersapu bersih dari peradaban.
Kerangka-kerangka yang ada telah dilakukan proses penanggalan karbon untuk mengetahui setua apa usianya, dan hasil carbon dating menunjukkan bahwa usia kerangka-kerangka tersebut adalah sejak tahun 2500 sebelum masehi. “WOW” tetapi jangan lupa, bahwa proses carbon-dating juga menghitung kadar radioaktif di dalam benda tersebut, jadi, kalau memang ada ledakan atom, usia benda tersebut akan terhitung jauh lebih muda.
Sorry kalo bahasannya kali ini agak ribet bahasanya, soalnya susah untuk mempersimpelnya, thanks before.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar